Cerita Pengalaman Tromol Roda Belakang Vespa Lepas Dari Tempatnya
SIMBAHNUR.COM - Vespa tahun tua memiliki keunikan tersendiri, salah satunya ada pada rodanya. Yap, roda vespa dengan ukurannya yang kecil serta bentuk dari tromol dan juga velgnya yang berbeda dengan kendaraan lainya.
Jadi waktu itu di bulan puasa tahun dua ribu tujuh belas, ada sesuatu yang membuat saya tidak bisa melupakan kejadian tersebut.
Beberapa hari sebelum kejadian, saya sempat melepas tromol belakang untuk memasang ring pengunci kampas rem roda belakang yang memang saat itu ringnya tidak terpasang, sehingga ketika mengerem ada rasa yang aneh dari bagian roda belakang.
Setelah semua terpasang, ada satu hal yang waktu itu saya sepelekan fungsinya. Yaitu adalah paku atau besi kecil pengunci yang ada di as roda belakang.
Sebenarnya waktu itu, paku tersebut sudah saya pasang. Akan tetapi, ketika saya memasang paku tersebut sebagai pengunci, ya cuma dipasang begitu saja. Tanpa membengkokkannya, sehingga bisa terlepas kapan saja.
Baca Juga : Pengalaman Mendorong Vespa Yang Mogok
Beberapa hari pemakaian, vespa yang saya tungganggi tidak ada masalah dan tidak ada sesuatu yang aneh terjadi. Hingga tiba waktunya saat itu juga, sesuatu hal yang mungkin tidak akan pernah bisa saya lupakan.
Sehabis berhenti di lampu merah yang berganti menjadi hijau, handle gas vespa yang saya tunggangi saya tarik, dan vespa pun melaju.
Dan ketika mengoper perseneling dari gigi tiga ke gigi empat, dari bagian roda belakang terasa geal-geol, kemudian terdengar suara"Sroooooooooooook" dan vespa terseret beberapa meter.
Sempat bengong beberapa saat dengan badan yang masih ada di atas jok vespa. Waktu itu saya pikir mesinnya yang ambrol. Setelah saya turun dan melihat, ternyata roda belakang sudah terlepas dari tempatnya.
Dengan keadaan vespa masih sedikit di tengah jalan, ada seorang bapak pesepeda yang mengatakan "Mas itu mur rodanya terlepas di sana", sambil menunjuk dengan telunjuk jarinya.
Vespa pun saya tinggal dengan keadaan seperti iu untuk mencari mur yang terlepas. Kurang lebih berjalan sekitar lima puluhan meter, setelah mencari dan mencari akhirnya mur tersebut berhasil saya temukan.
Nah masalah berikutnya adalah memindahkan vespa yang rodanya sudah terlepas dari tempatnya dan masih berada di jalan. Niatnya waktu itu mau minta tolong sama bapak pesepeda tadi, Ehh tapi malah orang nya sudah pergi.
Saya coba untuk memindahkannya sediri, tapi susah karena berat takutnya bagian rengkes mesinnya malah tambah rusak. Akhirnya terpaksa memberhentikan seorang pengendara motor yang sedang lewat untuk meminta membantu memindahkan vespanya.
Untungnya orangnya mau berhenti dan mau membantu. Waktu itu saya menyuruh orangnya untuk memegang bagian stang untuk mengarahkan dan menepikannya, sedangkan saya mengangkat bagian belakang vespa tersebut.
Haduuh, walaupun cuma memindahkannya sejauh kurang lebih sepuluh meter dari tempat semula, tapi keringat bercucuran dengan deras, dan ngos-ngosanpun tidak bisa terhindarkan. Tahu sendirilah kalau vespa itu bahannya terbuat dari apa.
Setelah vespa berhasil dipinggirkan, orang yang telah mau membantu saya, kembali melanjutkan perjalannya yang sempat terhenti karena menolong saya. Tak lupa rasa terimaksih saya ucapkan kepadanya.
Bingung, lemas, heran, itulah perasaan saya pada waktu itu. Beberapa saat saya gunakan untuk istirahat di pinggir jalan dan menenangkan diri sambil mencari bantuan teman melalui handphone.
Sembari menunggu bantuan datang, saya mencoba untuk menidurkan vespanya dengan mengganjalnya dengan ban serep, supaya mudah untuk mengecek kerusakannya.
Ternyata setelah saya cek, piringan atau dudukan kampas rem menjadi bengkok dan terkikis, yang menyebabkan tromolya tidak bisa langsung dipasang. Tapi bersyukurnya drat dari as roda serta gigi tromolnya bisa terselamatkan, sehingga masih bisa untuk digunakan.
Utak atik sana sini, datanglah tiga orang teman yang tadi saya hubungi lewat handphone. Selagi masih utak atik untuk membernarkan vespa ditambah cerita kronologi kejadianya kepada mereka, eehhh mereka malah tertawa.
Dan untuk membetulkannya saya harus melepas kampas rem beserta piringannya. Tidak terlalu sih, karena ada bantuan dari teman saya. Setelah itu saya mencoba untuk meratakan kembali piringan dudukan kampas remnya dengan cara menggetoknya dengan besi, untungnya berhasil walaupun bentuknya tidak bisa seperti sedia kala, tapi masih bisa untuk dipasang kembali.
Mungkin butuh waktu sekitar satu jam bahkan mungkin lebih untuk membetulkannya. Setelah semua berhasil terpasang ada satu benda yang tidak akan saya sepelekan lagi fungsinya, yaitu besi atau paku pengunci as roda yang harus terpasang dan memasangnya harus benar yaitu dengan cara menekuknya, supaya tidak mudah lepas.
Walaupun masih bisa dipakai untuk melanjukan perjalanan, tapi ada satu hal yang membuat saya kesel. Yaitu pada rengkes di bawah nomer mesin yang terkikis karena gasruk aspal, yang menyebabkan oli mesin merembas keluar.
Setelah semua beres, tak lupa saya mengucapka terimakasih untuk kedua kalinya kepa teman yang mau datang untuk membantu saya. Dan kamipun melajutkan kembali perjalanan untuk menuju tujuan kita masing-masing.
Baca Juga : Perlu Diperhatikan Ketika Ingin Membeli Vespa Klasik
Okelah mungkin cukup sekian sedikit cerita saya tentang pengalaman tromol roda belakang vespa yang lepas dari tempatnya. Dan pastikan untuk tidak menyepelekan hal yang kita anggap tidak terlalu penting serta selalu cek kondisi kendaraan kita, supaya lebih aman ketika berkendara. Terimakasih telah meluangkan sedikit waktunya untuk berkunjung dan membaca :D
Jadi waktu itu di bulan puasa tahun dua ribu tujuh belas, ada sesuatu yang membuat saya tidak bisa melupakan kejadian tersebut.
Beberapa hari sebelum kejadian, saya sempat melepas tromol belakang untuk memasang ring pengunci kampas rem roda belakang yang memang saat itu ringnya tidak terpasang, sehingga ketika mengerem ada rasa yang aneh dari bagian roda belakang.
Setelah semua terpasang, ada satu hal yang waktu itu saya sepelekan fungsinya. Yaitu adalah paku atau besi kecil pengunci yang ada di as roda belakang.
Sebenarnya waktu itu, paku tersebut sudah saya pasang. Akan tetapi, ketika saya memasang paku tersebut sebagai pengunci, ya cuma dipasang begitu saja. Tanpa membengkokkannya, sehingga bisa terlepas kapan saja.
Baca Juga : Pengalaman Mendorong Vespa Yang Mogok
Beberapa hari pemakaian, vespa yang saya tungganggi tidak ada masalah dan tidak ada sesuatu yang aneh terjadi. Hingga tiba waktunya saat itu juga, sesuatu hal yang mungkin tidak akan pernah bisa saya lupakan.
Sehabis berhenti di lampu merah yang berganti menjadi hijau, handle gas vespa yang saya tunggangi saya tarik, dan vespa pun melaju.
Dan ketika mengoper perseneling dari gigi tiga ke gigi empat, dari bagian roda belakang terasa geal-geol, kemudian terdengar suara"Sroooooooooooook" dan vespa terseret beberapa meter.
Sempat bengong beberapa saat dengan badan yang masih ada di atas jok vespa. Waktu itu saya pikir mesinnya yang ambrol. Setelah saya turun dan melihat, ternyata roda belakang sudah terlepas dari tempatnya.
Dengan keadaan vespa masih sedikit di tengah jalan, ada seorang bapak pesepeda yang mengatakan "Mas itu mur rodanya terlepas di sana", sambil menunjuk dengan telunjuk jarinya.
Vespa pun saya tinggal dengan keadaan seperti iu untuk mencari mur yang terlepas. Kurang lebih berjalan sekitar lima puluhan meter, setelah mencari dan mencari akhirnya mur tersebut berhasil saya temukan.
Nah masalah berikutnya adalah memindahkan vespa yang rodanya sudah terlepas dari tempatnya dan masih berada di jalan. Niatnya waktu itu mau minta tolong sama bapak pesepeda tadi, Ehh tapi malah orang nya sudah pergi.
Saya coba untuk memindahkannya sediri, tapi susah karena berat takutnya bagian rengkes mesinnya malah tambah rusak. Akhirnya terpaksa memberhentikan seorang pengendara motor yang sedang lewat untuk meminta membantu memindahkan vespanya.
Untungnya orangnya mau berhenti dan mau membantu. Waktu itu saya menyuruh orangnya untuk memegang bagian stang untuk mengarahkan dan menepikannya, sedangkan saya mengangkat bagian belakang vespa tersebut.
Haduuh, walaupun cuma memindahkannya sejauh kurang lebih sepuluh meter dari tempat semula, tapi keringat bercucuran dengan deras, dan ngos-ngosanpun tidak bisa terhindarkan. Tahu sendirilah kalau vespa itu bahannya terbuat dari apa.
Setelah vespa berhasil dipinggirkan, orang yang telah mau membantu saya, kembali melanjutkan perjalannya yang sempat terhenti karena menolong saya. Tak lupa rasa terimaksih saya ucapkan kepadanya.
Bingung, lemas, heran, itulah perasaan saya pada waktu itu. Beberapa saat saya gunakan untuk istirahat di pinggir jalan dan menenangkan diri sambil mencari bantuan teman melalui handphone.
Sembari menunggu bantuan datang, saya mencoba untuk menidurkan vespanya dengan mengganjalnya dengan ban serep, supaya mudah untuk mengecek kerusakannya.
Ternyata setelah saya cek, piringan atau dudukan kampas rem menjadi bengkok dan terkikis, yang menyebabkan tromolya tidak bisa langsung dipasang. Tapi bersyukurnya drat dari as roda serta gigi tromolnya bisa terselamatkan, sehingga masih bisa untuk digunakan.
Utak atik sana sini, datanglah tiga orang teman yang tadi saya hubungi lewat handphone. Selagi masih utak atik untuk membernarkan vespa ditambah cerita kronologi kejadianya kepada mereka, eehhh mereka malah tertawa.
Dan untuk membetulkannya saya harus melepas kampas rem beserta piringannya. Tidak terlalu sih, karena ada bantuan dari teman saya. Setelah itu saya mencoba untuk meratakan kembali piringan dudukan kampas remnya dengan cara menggetoknya dengan besi, untungnya berhasil walaupun bentuknya tidak bisa seperti sedia kala, tapi masih bisa untuk dipasang kembali.
Mungkin butuh waktu sekitar satu jam bahkan mungkin lebih untuk membetulkannya. Setelah semua berhasil terpasang ada satu benda yang tidak akan saya sepelekan lagi fungsinya, yaitu besi atau paku pengunci as roda yang harus terpasang dan memasangnya harus benar yaitu dengan cara menekuknya, supaya tidak mudah lepas.
Walaupun masih bisa dipakai untuk melanjukan perjalanan, tapi ada satu hal yang membuat saya kesel. Yaitu pada rengkes di bawah nomer mesin yang terkikis karena gasruk aspal, yang menyebabkan oli mesin merembas keluar.
Setelah semua beres, tak lupa saya mengucapka terimakasih untuk kedua kalinya kepa teman yang mau datang untuk membantu saya. Dan kamipun melajutkan kembali perjalanan untuk menuju tujuan kita masing-masing.
Baca Juga : Perlu Diperhatikan Ketika Ingin Membeli Vespa Klasik
Okelah mungkin cukup sekian sedikit cerita saya tentang pengalaman tromol roda belakang vespa yang lepas dari tempatnya. Dan pastikan untuk tidak menyepelekan hal yang kita anggap tidak terlalu penting serta selalu cek kondisi kendaraan kita, supaya lebih aman ketika berkendara. Terimakasih telah meluangkan sedikit waktunya untuk berkunjung dan membaca :D