Cerita Beli Tangki Bensin Vespa Tahun Tua Sampai Ke Luar Kota
SIMBAHNUR.COM - Waktu itu yang ada dipikiran saya adalah mengganti tangki bensin. Karena tangki bensin yang asli bawaannya sudah berkarat dan juga banyak lubang dibeberapa bagian, sehingga mengharuskannya untuk diganti.
Sepuluh tahun lebih vespa tersebut tidak digunankan sampai tangki bensin penuh dengan karat dan juga tercampur bensin serta oli yang didiamkan begitu saja tanpa dibersihkan. Bahkan keran bensin sampai tersumbat oleh endapan dari kotoran tersebut.
Mungkin bagi kalian yang sudah berkecimpung lama di dunia otomotif terkhusus vespa pasti tahu bau khas dari bensin dan oli campur ditambah karat yang didiamkan sekian lamanya itu sungguh sangat menusuk di hidung.
Dan itulah yang saya alami ketika pertama kali berjumpa dengan vespa peninggalan kakekku ini.
Sempat heran juga, bensin yang ada di dalam tangki, sudah bertahun-tahun tetapi tidak habis, atau kosong. Bahkan sampai mengendap seperti lumpur yang mengeras.
Ya, memang begitulah adanya.
Dan itulah yang saya alami ketika pertama kali berjumpa dengan vespa peninggalan kakekku ini.
Sempat heran juga, bensin yang ada di dalam tangki, sudah bertahun-tahun tetapi tidak habis, atau kosong. Bahkan sampai mengendap seperti lumpur yang mengeras.
Ya, memang begitulah adanya.
Baca Juga : Cara Mengkilapkan Cat Body Vespa
Karena memang kondisi tangki bensin bawaannya sudah meprihatinkan, sudah berkarat dan berlubang di beberapa bagian.
Karena kurang tahunya saya tentang vespa dan belum kenalnya dengan bengkel vespa, yang ada dipikiran saya waktu itu hanya mencarinya di sosial media.
Buka sosial media sana sini ikut group vespa yang ada di situ, akhirnya setelah beberapa kali mencoba, ada seseorang yang menjual tangki vespa di group sosial media tersebut.
Tapi eh tapi, ternyata alamat penjualnya berada diluar kota dan bisa dibilang cukup jauh dengan tempat di mana saya tinggal.
Tapi eh tapi, ternyata alamat penjualnya berada diluar kota dan bisa dibilang cukup jauh dengan tempat di mana saya tinggal.
Sebenarnya sempat bingung apakah mau membelinya atau tidak, di satu sisi saya ingin cepat-cepat menghidupkan vespa peninggalan kakek saya, dan disisi laninya ada rasa ragu karena tempatnya yang jauh serta takutnya sudah sampai sana terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Karena sudah menunggu beberapa hari mencari di sosial media tidak ada yang menjual barang lain yang cocok dengan vespa peninggalan kakek saya, akhirnya saya memutuskan untuk menghubungi langsung penjual tersebut. Dan untungnya barangnya belum laku atau masih tersedia.
Berhubung keinginan saya untuk segera dapat menghidupkan vespa yang sudah lama ndongkrok dan tidak dihidupkan ini, saya memutuskan untuk menanyakan alamat lengkap penjual tersebut.
Setelah alamat sudah terkirim lewat sms, saya memutuskan untuk datang ke alamat tersebut.
Waktu itu saya belum pernah dan juga tidak tahu jalannya, maka saya mengajak teman untuk ikut menemani. Dan untungya dia mau menemani saya, itung-itung sebagai teman mengobrol di perjalanan.
Waktu itu saya belum pernah dan juga tidak tahu jalannya, maka saya mengajak teman untuk ikut menemani. Dan untungya dia mau menemani saya, itung-itung sebagai teman mengobrol di perjalanan.
Dan pada saat itu waktu menunjukan sekitar pukul delapan pagi, waktu kami berangkat dari rumah.
Untuk mencari alamatnya, kami hanya mengandalkan petunjuk jalan dan bertanya ke beberapa warga.
Untuk mencari alamatnya, kami hanya mengandalkan petunjuk jalan dan bertanya ke beberapa warga.
Setelah memakan waktu perjalan sekitar dua jam lebih bahkan hampir tiga jam, akhirnya kami sudah sampai ke alamat yang dikirim melalui sms ke hp saya. Tetapi yang dikirim itu adalah nama desa di mana dia tinggal.
Ketika sudah sampai di alamat yang di smskan, saya mencoba untuk menghubungi dia, akan tetapi tidak ada balasan.
Pikiran burukpun muncul "Jangan-jangan sudah jauh-jauh sampai sini, malah ngak ada hasil"
Kurang lebih sekitar dua puluh menit, ada beberapa sms yang masuk ke hp saya. Ternyata dia baru bisa membalas, soalnya dia ketiduran.
Diapun memberikan ancer-ancer alamat rumahnya, yang katanya dekat dengan warnet atau warung internet.
Tapi setelah saya tanya warga sekitar situ, beberapa orang tidak tahu alamat yang saya tanyakan. Sampai akhirnya ada satu orang yang tahu tapi masih ragu-ragu dengan jawabannya.
Setelah mengikuti petunjuk dari orang tersebut, akhirnya sampai juga kami ke tempat yang dari tadi kami cari.
Ketika sudah sampai di alamat yang di smskan, saya mencoba untuk menghubungi dia, akan tetapi tidak ada balasan.
Pikiran burukpun muncul "Jangan-jangan sudah jauh-jauh sampai sini, malah ngak ada hasil"
Kurang lebih sekitar dua puluh menit, ada beberapa sms yang masuk ke hp saya. Ternyata dia baru bisa membalas, soalnya dia ketiduran.
Diapun memberikan ancer-ancer alamat rumahnya, yang katanya dekat dengan warnet atau warung internet.
Tapi setelah saya tanya warga sekitar situ, beberapa orang tidak tahu alamat yang saya tanyakan. Sampai akhirnya ada satu orang yang tahu tapi masih ragu-ragu dengan jawabannya.
Setelah mengikuti petunjuk dari orang tersebut, akhirnya sampai juga kami ke tempat yang dari tadi kami cari.
Dan akhirnya kami sampai di depan gerbang tempat penjual tangki bensin yang saya hubungi tadi. Ternyata ketika sudah sampai di depan gerbang, saya mencoba untuk menghubunginya, akan tetapi tidak ada jawaban lagi.
Dan kurang lebih sekitar lima menit menunggu sambil sesekali mencoba mengetuk pintu gerbang akhirnya ada orang yang keluar dari rumah dan membukakan gerbang.
Ternyata benar yang keluar itu adalah sang penjual dan dia juga meminta maaf karena telah membuat kami menunggu disebabkan dia ketiduran jadi tidak tahu kalau kami sudah sampai.
Ternyata benar yang keluar itu adalah sang penjual dan dia juga meminta maaf karena telah membuat kami menunggu disebabkan dia ketiduran jadi tidak tahu kalau kami sudah sampai.
Dipersilahkanlah kami masuk ke rumahnya, ternyata beliau ini punya beberapa koleksi vespa dan sering melakukan transaksi jual-beli vespa serta onderdilnya.
Setelah mengobrol beberapa obrolan akhirnya beliau menunjukan tangki vespa yang mau dijual, dan ternyata barang yang dijual sesuai dan cocok dengan apa yang saya butuhkan dan kondisinyapun masih lumayan bagus.
Kalau tidak salah, waktu itu harganya sekitar tujuh puluh ribu rupiah.
Berhubung saya juga tidak tahu harga pasarannya berapa, akhirnya saya memutuskan untuk membelinya.
Lagian sudah jauh-jauh ngak ada hasil kan yang ada rugi jadinya :D
Baca Juga : Pengalaman Tromol Roda Belakang Vespa Lepas
Setelah mengobrol beberapa obrolan akhirnya beliau menunjukan tangki vespa yang mau dijual, dan ternyata barang yang dijual sesuai dan cocok dengan apa yang saya butuhkan dan kondisinyapun masih lumayan bagus.
Kalau tidak salah, waktu itu harganya sekitar tujuh puluh ribu rupiah.
Berhubung saya juga tidak tahu harga pasarannya berapa, akhirnya saya memutuskan untuk membelinya.
Lagian sudah jauh-jauh ngak ada hasil kan yang ada rugi jadinya :D
Baca Juga : Pengalaman Tromol Roda Belakang Vespa Lepas
Oke mungkin cerita kali ini saya cukupkan sampai di sini dan masih ada kelanjutan dari cerita saya yang lainnya. Sebenarnya mungkin terlihat konyol apa yang saya lakukan hanya untuk membeli tangki bensin sampai harus jauh-jauh keluar kota.
Tapi saya tidak pernah merasa menyesal dengan apa yang pernah saya lakukan karena itu adalah warna-warni cerita yang pernah saya lalui dalam hidup ini. Terimakasih telah berkunjung dan bersedia menyisihkan waktunya untuk berkunjung dan membaca :D