8 Hal Yang Perlu Diperhatikan Jika Punya Vespa Tahun Tua
Apakah kalian sudah mempunyai atau sedang menabung uang untuk dapat membeli vespa tahun tua.
Semakin lama samakin ke sini kepopuleran kedaraan keluaran tahun tua ini semakin banyak peminatnya serta bukan rahasia umum lagi kalau vespa sudah dipandang sebagai barang mewah dan juga banyak orang yang ingin memilikinya, sehingga harganya mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
Jika dibandingkan dengan kendaraan lain yang usianya lebih muda, Saya pribadi mengakui kalau vespa tahun tua yang saya miliki memang lebih sering mengalami trouble, contohnya mogok, sulur putus, vespa seperti tidak ada tenaganya, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah hal yang sebenarnya sepele tapi perlu diperhatikan jika kalian punya kendaraan vespa tahun tua
Walaupun banyak trouble, saya tidak menyesalinya dan tidak kapok karena mungkin itu adalah salah satu keindahan dari naik vespa. Tapi bagaimanapun juga kalau disuruh memilih, saya lebih memilih untuk vespa dengan keadaan lancar jaya tidak mengalami trouble.
Maka dari itu, di sini saya mau berbagi pengetahuan dari pengalaman saya selama mempunyai vespa tentang beberapa hal yang harus diperhatikan supaya si vespa tetap nyaman dan aman untuk pengendaranya.
1. Mengecek Isi Tangki Bensin
Mungkin ini adalah salah satu hal sepele yang perlu kalian lakukan jika mempunyai vespa, terkhusus vespa keluaran di bawah tahun delapan puluhan yang masih belum ada indikator bensinnya.
Sebelum berpegian pastikan jika isi bensin cukup untuk sampai ke tempat tujuan.
Saya sendiri pernah mengalami kejadian kehabisan bensin di tengah perjalanan. Dan ketika itu hp juga sedang tidak saya bawa, sehingga mau tidak mau harus mendorong vespa untuk sampai ke penjual bensin. Dan itu pernah saya alami beberapa kali.
Jika tidak ingin mengalami hal yang sama, pastikan jika sebelum berpergian menggunakan vespa, cek terlebih dahulu apakah bahan bakar mencukupi atau tidak.
2. Menutup Kran Bensin Jika Sedang Diparkirkan
Bagi yang memepertanyakan kenapa bensin terlalu banyak masuk keruang bakar atau anak vespa sering menyebutnya dengan istilah banjir, mungkin ini adalah salah satu penyebabnya. Yaitu bisa dari kran bensin yang tidak ditutup ketika diparkirkan.
Apabila ketika vespa diparkirkan dan condong miring ke kanan dan saat itu juga kondisi deksel, pelampung, dan jarum pelamung tidak optimal, maka bensin akan turun dan masuk terlalu banyak ke ruang bakar sehingga vespa akan sulit untuk dihidupkan.
Jadi saran saya lebih baik ketika parkir, kran bensin ditutup supaya tidak terjadi seperti hal di atas. Dengan catatan ketika vespa mau dihidupkan kembali jangan lupa untuk membuka kran aliran bensin supaya vespa bisa hidup kembali dan tidak tiba-tiba berhenti di tengah perjalanan.
3. Jumlah Takaran Oli Samping Yang Diberikan
Takaran oli samping juga penting untuk diperhatikan sebagai campuran bahan bakar.
Kalau menurut saya pribadi lebih baik kelebihan dari pada sampai kurang campuran oli sampingnya.
Kenapa demikian?
Dampak paling sering terjadi jika kekurangan campuran oli samping adalah seher ceket atau ngejim.
Jika bagi orang yang belum pernah merasakan dan tidak terbiasa dengan kondisi seperti ini, akan berbahaya ketika vespa dipacu dalam kecepatan tinggi dengan kondisi jalan ramai. Karena mesin tiba-tiba berhenti dan roda belakang tidak berputar. Sehingga akan berbahaya bagi diri sendiri dan pengendara di sekitarnya.
Ketika mengalami kondisi demikian, segeralah menarik kopling dan netralkan gigi perseneling sembari menepi untuk mendinginkan mesin supaya vespa dapat dikendarai kembali
4. Lem Untuk Karburator
Mungkin ini penting bagi kalian yang sedang membersihkan karburator vespa dan dalam proses pemasangan bagian demi bagian karburator terkhusus di pemasangan kertas perpak.
Lebih baik untuk tidak menggunakan lem sebagai perekatnya.
Kok seperti itu?
Saya pernah mengalami kejadian lem yang saya gunakan ternyata kalau terkena bensin bakal tidak merekat dengan sempurna dan justru rontok masuk ke dalam lubang-lubang yang ada di karburator.
Ketika rontokan lem sudah masuk kedalam karburator, maka yang terjadi adalah karburator akan kotor dan lubang-lubang akan tersumbat serta aliran bensin tidak sempurna, sehingga menyebabkan vespa mogok tidak mau dihidupkan mesinnya.
5. Kencangkan Baut Serta Mur Di Roda
Salah satu keunikan vespa adalah terletak bagian rodanya yang memiliki ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan kendaraan pada umumnya serta terdapat beberapa baut atau mur yang ada di velg serta satu mur di tromol.
Pastikan jika semua baut atau mur dalam keadaan kencang atau tidak kendor, supaya ketika dikendarai mur atau baut tersebut tidak terlepas dari tempatnya yang dapat menyebabkan roda bisa terlepas.
6. Paku Pengunci Tromol
Hal ini penting untuk diperhatikan jika kallian punya vespa tahun tua yang di bagian as roda depan maupun belakang yang masih menggunakan paku atau besi sebagai pengunci mur di tromol.
Pastikan jika paku penguncinya terpasang dan dibuat supaya tidak mudah terlepas dengan cara menekuknya.
Mengapa demikian?
Ada beberapa kasus, termasuk saya pernah mengalaminya sendiri. Yaitu mur as roda terlepas karena tidak ada paku pengunci atau penahan, sehingga roda bisa terlepas sewaktu-waktu dan tentu itu akan berbabaya.
7. Membawa Onderdil Cadangan
Kemudian adalah membawa part atau onderdil cadangan jika sewaktu-waktu mengalami trouble di bagian onderdil. Selain itu juga jangan lupa untuk membawa tools peralatannya supaya ketika trouble bisa mengatasinya sendiri.
Biasanya yang paling sering terjadi di vespa tahun tua itu adalah putus sulur, baik itu sulur gas, sulur kopling, sulur perseneling dan berbagai macam kerusakan onderdil lainnya.
8. Memastikan Oli Mesin Tidak Habis
Walaupun bisa dibilang kalau oli mesin vespa itu bisa awet untuk pemakaian berbulan-bulan, tapi pastikan untuk selalu mengecek dan memastikan jika oli mesin tidak dalam kondisi kering atau habis.
Biasanya penyebab oli mesin berkurang dapat dikarenakan merambasnya oli dari seal yang ada di kopling, seal kruk as, atau seal yang ada di kick starter yang sudah minta diganti.
Dan parahnya lagi jika hal itu dibiarkan secara terus menerus tentu gear-gear yang ada di dalam mesin akan rusak dan juga seal kruk as juga bisa jebol. Sehingga hanya turun dan bongkar mesin jalan untuk memperbaikinya.
Penutup
Mencegah tentu lebih baik jika sudah kejadian, rusak, dan akibatnya. Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan jika kalian punya kendaraan vespa tahun tua.
Sementara hanya ini saja. Jika di kemudian hari ada hal yang lainnya lagi pasti akan saya update atau bikin artikel yang baru lagi.
Oke, mungkin hanya ini artikel yang saya punya kali ini. Semoga apa yang tertulis di sini bisa menjadi bacaan yang menarik serta dapat memberikan manfaat. Terimakasih telah meluangkan sedikit waktunya untuk berkunjung dan membaca :D
Semakin lama samakin ke sini kepopuleran kedaraan keluaran tahun tua ini semakin banyak peminatnya serta bukan rahasia umum lagi kalau vespa sudah dipandang sebagai barang mewah dan juga banyak orang yang ingin memilikinya, sehingga harganya mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
Jika dibandingkan dengan kendaraan lain yang usianya lebih muda, Saya pribadi mengakui kalau vespa tahun tua yang saya miliki memang lebih sering mengalami trouble, contohnya mogok, sulur putus, vespa seperti tidak ada tenaganya, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah hal yang sebenarnya sepele tapi perlu diperhatikan jika kalian punya kendaraan vespa tahun tua
Walaupun banyak trouble, saya tidak menyesalinya dan tidak kapok karena mungkin itu adalah salah satu keindahan dari naik vespa. Tapi bagaimanapun juga kalau disuruh memilih, saya lebih memilih untuk vespa dengan keadaan lancar jaya tidak mengalami trouble.
Maka dari itu, di sini saya mau berbagi pengetahuan dari pengalaman saya selama mempunyai vespa tentang beberapa hal yang harus diperhatikan supaya si vespa tetap nyaman dan aman untuk pengendaranya.
1. Mengecek Isi Tangki Bensin
Mungkin ini adalah salah satu hal sepele yang perlu kalian lakukan jika mempunyai vespa, terkhusus vespa keluaran di bawah tahun delapan puluhan yang masih belum ada indikator bensinnya.
Sebelum berpegian pastikan jika isi bensin cukup untuk sampai ke tempat tujuan.
Saya sendiri pernah mengalami kejadian kehabisan bensin di tengah perjalanan. Dan ketika itu hp juga sedang tidak saya bawa, sehingga mau tidak mau harus mendorong vespa untuk sampai ke penjual bensin. Dan itu pernah saya alami beberapa kali.
Jika tidak ingin mengalami hal yang sama, pastikan jika sebelum berpergian menggunakan vespa, cek terlebih dahulu apakah bahan bakar mencukupi atau tidak.
2. Menutup Kran Bensin Jika Sedang Diparkirkan
Bagi yang memepertanyakan kenapa bensin terlalu banyak masuk keruang bakar atau anak vespa sering menyebutnya dengan istilah banjir, mungkin ini adalah salah satu penyebabnya. Yaitu bisa dari kran bensin yang tidak ditutup ketika diparkirkan.
Apabila ketika vespa diparkirkan dan condong miring ke kanan dan saat itu juga kondisi deksel, pelampung, dan jarum pelamung tidak optimal, maka bensin akan turun dan masuk terlalu banyak ke ruang bakar sehingga vespa akan sulit untuk dihidupkan.
Jadi saran saya lebih baik ketika parkir, kran bensin ditutup supaya tidak terjadi seperti hal di atas. Dengan catatan ketika vespa mau dihidupkan kembali jangan lupa untuk membuka kran aliran bensin supaya vespa bisa hidup kembali dan tidak tiba-tiba berhenti di tengah perjalanan.
3. Jumlah Takaran Oli Samping Yang Diberikan
Takaran oli samping juga penting untuk diperhatikan sebagai campuran bahan bakar.
Kalau menurut saya pribadi lebih baik kelebihan dari pada sampai kurang campuran oli sampingnya.
Kenapa demikian?
Dampak paling sering terjadi jika kekurangan campuran oli samping adalah seher ceket atau ngejim.
Jika bagi orang yang belum pernah merasakan dan tidak terbiasa dengan kondisi seperti ini, akan berbahaya ketika vespa dipacu dalam kecepatan tinggi dengan kondisi jalan ramai. Karena mesin tiba-tiba berhenti dan roda belakang tidak berputar. Sehingga akan berbahaya bagi diri sendiri dan pengendara di sekitarnya.
Ketika mengalami kondisi demikian, segeralah menarik kopling dan netralkan gigi perseneling sembari menepi untuk mendinginkan mesin supaya vespa dapat dikendarai kembali
4. Lem Untuk Karburator
Mungkin ini penting bagi kalian yang sedang membersihkan karburator vespa dan dalam proses pemasangan bagian demi bagian karburator terkhusus di pemasangan kertas perpak.
Lebih baik untuk tidak menggunakan lem sebagai perekatnya.
Kok seperti itu?
Saya pernah mengalami kejadian lem yang saya gunakan ternyata kalau terkena bensin bakal tidak merekat dengan sempurna dan justru rontok masuk ke dalam lubang-lubang yang ada di karburator.
Ketika rontokan lem sudah masuk kedalam karburator, maka yang terjadi adalah karburator akan kotor dan lubang-lubang akan tersumbat serta aliran bensin tidak sempurna, sehingga menyebabkan vespa mogok tidak mau dihidupkan mesinnya.
5. Kencangkan Baut Serta Mur Di Roda
Salah satu keunikan vespa adalah terletak bagian rodanya yang memiliki ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan kendaraan pada umumnya serta terdapat beberapa baut atau mur yang ada di velg serta satu mur di tromol.
Pastikan jika semua baut atau mur dalam keadaan kencang atau tidak kendor, supaya ketika dikendarai mur atau baut tersebut tidak terlepas dari tempatnya yang dapat menyebabkan roda bisa terlepas.
6. Paku Pengunci Tromol
Hal ini penting untuk diperhatikan jika kallian punya vespa tahun tua yang di bagian as roda depan maupun belakang yang masih menggunakan paku atau besi sebagai pengunci mur di tromol.
Pastikan jika paku penguncinya terpasang dan dibuat supaya tidak mudah terlepas dengan cara menekuknya.
Mengapa demikian?
Ada beberapa kasus, termasuk saya pernah mengalaminya sendiri. Yaitu mur as roda terlepas karena tidak ada paku pengunci atau penahan, sehingga roda bisa terlepas sewaktu-waktu dan tentu itu akan berbabaya.
7. Membawa Onderdil Cadangan
Kemudian adalah membawa part atau onderdil cadangan jika sewaktu-waktu mengalami trouble di bagian onderdil. Selain itu juga jangan lupa untuk membawa tools peralatannya supaya ketika trouble bisa mengatasinya sendiri.
Biasanya yang paling sering terjadi di vespa tahun tua itu adalah putus sulur, baik itu sulur gas, sulur kopling, sulur perseneling dan berbagai macam kerusakan onderdil lainnya.
8. Memastikan Oli Mesin Tidak Habis
Walaupun bisa dibilang kalau oli mesin vespa itu bisa awet untuk pemakaian berbulan-bulan, tapi pastikan untuk selalu mengecek dan memastikan jika oli mesin tidak dalam kondisi kering atau habis.
Biasanya penyebab oli mesin berkurang dapat dikarenakan merambasnya oli dari seal yang ada di kopling, seal kruk as, atau seal yang ada di kick starter yang sudah minta diganti.
Dan parahnya lagi jika hal itu dibiarkan secara terus menerus tentu gear-gear yang ada di dalam mesin akan rusak dan juga seal kruk as juga bisa jebol. Sehingga hanya turun dan bongkar mesin jalan untuk memperbaikinya.
Penutup
Mencegah tentu lebih baik jika sudah kejadian, rusak, dan akibatnya. Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan jika kalian punya kendaraan vespa tahun tua.
Sementara hanya ini saja. Jika di kemudian hari ada hal yang lainnya lagi pasti akan saya update atau bikin artikel yang baru lagi.
Oke, mungkin hanya ini artikel yang saya punya kali ini. Semoga apa yang tertulis di sini bisa menjadi bacaan yang menarik serta dapat memberikan manfaat. Terimakasih telah meluangkan sedikit waktunya untuk berkunjung dan membaca :D