Cerita Pengalaman Ban Bocor, Uang Sedikit, Dan atm Terblokir
Pagi menjelang siang hari itu, di kala matahari sudah mulai berada di atas kepala, saya disuruh untuk mengantarkan saudara saya ke tempat yang berjarak sekitar 40 km dari tempat saya tinggal.
Karena saat itu, semua orang terdekatnya sedang sibuk dengan aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan, jadi hanya saya yang bisa mengantarkarnnya.
Dimulailah ceritanya.
Dari rumah, saya cuma membawa uang sekitar 45 ribu saja. Tentu jika tidak ada kendala dan uang tersebut hanya digunakan untuk membeli bensin saja sudah lebih dari cukup. Dan saya juga merasa tenang karena membawa kartu atm.
Di perjalanan tak jauh dari rumah atau tempat tinggal, setelah melewati lampu merah, hal aneh mulai terjadi.
Dari roda belakang terasa geal-geol seperti tidak ada udaranya. Ternyata benar saja, setelah saya lihat kondisinya, ban roda belakang kempes tidak ada anginnya.
Untungnya tak jauh dari kejadian tersebut, ada tukang tambal ban yang berada di seberang jalan dan mungkin hanya berjarak sepuluh meter dari tempat saya berhenti.
Saat itu saya masih santai, karena saya pikir hanya bocor biasa, dan bisa ditambal seperti bocor ban pada umumnya.
Tapi ternyata setelah bapak-bapak bengkel memutar dop ban dalamnya, beliau berkata " Waduh mas, dopnya udah copot, jadi harus diganti.
Karena saat itu, semua orang terdekatnya sedang sibuk dengan aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan, jadi hanya saya yang bisa mengantarkarnnya.
Dimulailah ceritanya.
Dari rumah, saya cuma membawa uang sekitar 45 ribu saja. Tentu jika tidak ada kendala dan uang tersebut hanya digunakan untuk membeli bensin saja sudah lebih dari cukup. Dan saya juga merasa tenang karena membawa kartu atm.
Di perjalanan tak jauh dari rumah atau tempat tinggal, setelah melewati lampu merah, hal aneh mulai terjadi.
Dari roda belakang terasa geal-geol seperti tidak ada udaranya. Ternyata benar saja, setelah saya lihat kondisinya, ban roda belakang kempes tidak ada anginnya.
Untungnya tak jauh dari kejadian tersebut, ada tukang tambal ban yang berada di seberang jalan dan mungkin hanya berjarak sepuluh meter dari tempat saya berhenti.
Saat itu saya masih santai, karena saya pikir hanya bocor biasa, dan bisa ditambal seperti bocor ban pada umumnya.
Tapi ternyata setelah bapak-bapak bengkel memutar dop ban dalamnya, beliau berkata " Waduh mas, dopnya udah copot, jadi harus diganti.
Jadilah terpaksa, mau tidak mau harus ganti ban dalam. Dan tentu biaya yang harus dikeluarkan tentu lebih banyak.
Dan benar saja setalah ban dalam habis diganti oleh montirnya, biaya yang harus saya keluarkan untuk ganti ban dalam dan jasanya sebesar 35 ribu.
Jadi waktu itu uang yang tersisa dalam dompet hanya sebesar 10 ribu saja, dengan perjalanan pulang pergi kurang lebih masih harus menempuh jarak diatas 70 kilometer.
Sebenarnya pada saat itu masih tenang saja karena masih ada kartu ATM di dalam dompet saya.
Singkat cerita, setelah ganti ban, saya melanjutkan perjalanan untuk sampai ke tempat tujuan. Dan kurang lebih perjalanan 50 menit sampailah saya ke tempat tujuan dengan aman, selamat, dan tanpa kendala apapun.
Nah setelah sampai tempat tersebut, saya pun pamit untuk kembali kearah pulang dengan jarak tempuh sama dengan ketika saya berangkat.
Dan saat itu juga, baru sadar bahwa bensin motor sudah menunjukan di ambang batas mau habis.
Mampirlah saya ke pom bensin, dan kebetulan di situ juga ada ATM. Jadi niatnya sekalian ambil uang di ATM, setelahnya mau isi bensin.
Tapi tidak diduga tanpa dikira, mungkin karena capek, saya lupa pin ATM, dan salah memasukkannya sebanyak tiga kali, sehingga ATM terblokir dan uangpun tidak bisa diambil.
Tentu waktu itu sempat khawatir apakah dengan sisa uang sepuluh ribu yang saya bawa untuk beli bensin, apakah cukup untuk bisa sampai ke rumah.
Ternyata walaupun bensin mepet disertai rasa khawatir tentang nanti apakah bakal kehabisan sebelum sampai rumah, syukurnya saya berhasil sampai rumah dan selamat dari kehabisan bensin.
Walaupun sisa bensin sebenarnya benar-benar mepet ketika sampai rumah.
Poin penting nya adalah, sebelum melakukan perjalanan jauh, setidaknya perlu bawa uang lebih. Supaya ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, setidaknya ada pegangan.