Cerita Pengalaman Mendaki Gunung Andong Via Jalur Sawit
Sudah lama saya tidak mendaki gunung. Mungkin terakhir kali adalah di tahun 2019 lalu saat suasana masih normah berbeda dengan tahun 2020 sampai 2022.
Beberapa kali mendaki, pasti kaki terasa sakit terkhusus di bagian lutut dan itu sempat membuat saya memutuskan untuk tidak kembali menapaki kaki selangkah demi selangkah untuk mencapai titik tertinggi di suatu puncak gunung.
Tapi ya bagaimana, namanya juga sebuahh hobi yang sudah lama tidak tersalurkan, akhirnya keingin untuk mulai mendaki kembali memuncak dan rasanya sudah sangat sulit untuk terbendung.
Akhirnya saya memutuskan untk mencoba kembali mendaki tetapi di gunung yang memang tidak terlalu tinggi untuk sampai ke puncaknya.
Gunung Andong yang terletak di Kabupaten Magelang Jawa Tengah menjadi penyalur hasrat saya untuk mencoba kembali mendaki.
Dengan tekat dan niat yang cukup tentunya dengan niat, tekat dan persiapan fisik yang cukup, berangkatlah saya hari ke 5 setelah libur lebaran qurban.
Mungkin bagi kalian yang belum tahu, Gunung Andong ini adalah salah satu tujuan populer dan cukup ramai oleh para pendaki ketika musim libur atau akhir pekan telah tiba. Hal itu disebabkan karena untuk mencapi puncak andong tidak membutuhkan waktu yang lama, ditambah pemanandangan indah dari ketinggian yang bisa didapatkan jika cuacanya cerah.
Saat saya berangkat dan ketika tiba perjalangan atau hampir sampai, hunjan sempat turun luayan deras dan itu mengharuskan saya untuk berteduh sembar menunggu hujan reda.
Tibalah saat itu di basecamp sekitar pukul delapan malam. Tidak lama setelah itu langsung bayar tiket pendakian dua puluh ribu dtiambah biaya parkir sekitar lima ribu rupiah.
Sebelum mendaki, tentunya istirahat terlebih dahulu di rest area yang tersedia. Ada lumayan banya rest area yang tersdia di lingkunan rumah warga. Di rest area tersebut kita bisa bersistirahat sembari melepas dahaga dan perut yang kosong dengan memesannya langsung di tempat rest area tersebut.
Dan satu tambahan info lagi, di rest area juga tersedi beberapa perlengkapan camping. Jadi jika kalian malas untuk bawa dari rumah, bisa menyewa di sana.
Yang saya maksud ini adalah jalur pendakian gunung andong via sawit lho ya.
Jadi ceritanya waktu saya mendaki, cuaca memang kurang bagus. Suhu udara di daerah pegunungan yang memang sudah dingin ditambah gerimis rintik hujan lumayan cukup lama berhenti.
Ya, akhirnya terlalu nyaman berada didalam rest arena berselimut sleeping bag dan tertidur pulas sampai kembali terbangun sekitar pukul setengah empat pagi.
Mungkin saya waktu itu memang kurang beruntung, ketika sampai puncak kabut tebal menutupi pemandangan dan hanya sekelebat sekian detik eloknya beberapa puncak gunung di sekitarnya cukup terlihat jelas.
Tapi apapun itu saya cukup bersyukur karena lutut saya tidak kembali kambuh sakitnya dan itu sudah sangat cukup membuat saya senang dan tidak terjadi seperti apa yang dikhawatirkan.
Cukup sekian ini Cerita saya di hari itu dan terimakasih telah bagi siapapun yang sudah mau membaca tulisan saya ini.