Keuntungan dan Kerugian dengan Hobi Koleksi Motor Tua klasik
Jadi ceritanya waktu itu, entah tepatnya kapan. Yang pasti masih di tahun 2024. Ada teman tiba-tiba kirim pesan WhatsApp. Tanya tanya soal motor.
Ternyata dia tertarik untuk membeli sebuah motor Suzuki fr80 warna merah yang ditawarkan di market place Facebook.
Ya, namanya mau beli motor tahun tua. Pasti tidak sesempurna dengan motor keluaran beberapa tahun belakangan ini.
Singkat cerita, saya kasih pencerahan dan pemahaman menurut versi saya. Baik itu dari kelebihan dan juga kekurangannya.
Kalau menurut saya jika seseorang menginginkan motor tua atas dasar hobi atau kesenangan, nominal uang yang harus dibayarkan pasti tidak ada masalah. Selama barang yang mau dibeli benar benar cocok sesuai apa yang diharapkan.
Berbeda kalau atas dasar uang atau mencari keuntungan. Akan banyak perhatian yang perlu dipertimbangkan. Terkhusus tentang bakal untung atau buntung jika membeli barang tersebut.
Dan kembali lagi cerita tentang teman saya tadi.
Dari bahasa yang dia sampaikan di chat WhatsApp. Sepertinya dia sangat tertarik untuk mempunyai motor tersebut, tentunya dengan segala pertimbangan yang telah dia pikirkan.
Jadi alamat penjual dengan rumah saya sebenarnya beda kota, dan cukup lumayan jauh mungkin butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan. Ditempuh dengan sepeda motor berboncengan.
Mungkin itu adalah kesalahan saya yang mengedepankan keinginan untuk memiliki tanpa punya planning yang jelas mau diapakan motor motor itu nanti kedepannya.
Niatnya dulu ingin dijadikan tabungan berupa benda dengan harapan semakin lama semakin naik harganya. Tapi saya lupa bahwa perlu adanya perawatan supaya motor tersebut tetap dalam kondisi bagus.
Tentunya semua itu perlu adanya konsistensi dan effort, termasuk mau tidak mau harus keluar biaya juga.
Sayangnya pada saat membeli dulu, saya tidak kepikiran tentang semua itu.
Sudah terlanjur terjadi, ya mau gimana lagi. Mungkin ini juga termasuk pengalaman dalam menjalani proses untuk lebih baik ketika mengambil tindakan di kedepannya lagi.
Tidak tahu kenapa, sampai sekarang ini saya masih tergiur untuk terus menambah koleksi motor. Apalagi kalau melihat tayangan di media sosial tentang banyaknya orang dengan koleksi yang dimilikinya.
Kalau saya sendiri lebih tertarik dan suka dengan motor 2tak, dan keluaran tahun tua.
Yang menjadi daya tarik utama motor jadul adalah, motor motor tersebut sudah tidak diproduksi lagi. Ditambah dengan bentuknya yang klasik dan unik, berbeda dengan motor keluaran baru-baru ini.
Tapi itu kembali kepada selera dan kepuasan masing-masing individu. Tidak mau memaksakan dan tidak bisa dipaksakan.
Semua pasti ada kekurangan dan kelebihannya baik dari motor jaman dulu dan motor modern jaman sekarang. Kalau mau dijabarkan pasti juga tidak ada habisnya.
Kalau sudah hobi, apalagi punya modal dan tabungan cukup, pasti akan ada terus rasa ketidakpuasan untuk memodifikasi atau terus menambah koleksi motor.
Ya namanya juga keinginan, adalah karunia dari Tuhan. Tinggal bagaimana diri kita untuk menyikapi keinginan tersebut. Kalau terus dituruti pasti tidak akan pernah ada habisnya.
Kalau nanti sudah dimiliki, ya rasanya cuma begitu-begitu saja. Tapi ada hal yang lebih berharga, yaitu adalah bagaimana kita menjalani proses untuk mencapai keinginan tersebut.
Akan ada banyak pelajaran dan pengalaman dalam menjalani sebuah proses. Dan itu akan membuat kita lebih baik lagi kedepannya. Tapi kembali ke diri kita sendiri, apakah mau belajar dari proses tersebut atau tidak.
Namanya juga manusia, pasti akan ada rasa kurang puas dengan segala apa yang dimiliki. Rasa selalu ingin pasti akan terus datang menghampiri.
Tapi rasa sadar diri juga perlu dimiliki. Mensyukuri dengan segala apapun yang sudah diberi dan menerima bahwa semua diluar sana tak mungkin selalu ada dalam kontrol diri.