Bertahan Dalam Hobi yang Sama Selama Beberapa Tahun
Setelah beberapa tahun yang lalu dunia hobi cukup naik pesat penggemarnya, dan sayangnya beberapa bulan belakangan ini saya rasa sudah tidak sebanyak dulu.
Mungkin salah satu faktornya karena sekarang orang sudah punya banyak aktivitas dan kesibukan, berbeda dengan beberapa tahun kebelakang.
Saya sendiri yang sudah lama berkecimpung dalam hobi ikan hias juga merasakannya.
Dahulu posting ikan di grup FB, dalam waktu singkat sudah banyak sekali yang merespon dan bertanya.
Tapi sayangnya itu dahulu bukan sekarang.
Tapi apakah saya akan berhenti berkecimpung dalam dunia air ini?
Saya rasa untuk sekarang ini tidak.
Loh kenapa, bukannya peminatnya sudah berkurang, tidak seramai dulu?
Ya, karena saya suka dan benar benar hobi dalam dunia ini.
Bertahan karena sudah ada hasilnya
Di lain hal saya juga menyadari bahwa sudah lumayan banyak hasil yang didapat.
Dan kebetulan, setidaknya untuk sampai sekarang, apa yang saya lakukan atas dasar kesenangan dan tidak merasa rugi juga.
Dari yang dahulunya hanya bermodalkan ember ember bekas untuk memelihara ikan Guppy, sampai sedikit demi sedikit bisa beli media untuk memelihara ikan yang lebih layak, dan sekarang patut disyukuri sudah punya beberapa rak beserta aquariumnya.
Bahkan bisa punya subscriber di channel YouTube yang lumayan banyak walaupun sekarang sudah tidak aktif lagi. Dulu modalnya hanya upload saja seputar ikan hias tanpa ada dasar mencari subscriber.
Ya, semua itu berawal hobi ini
Pasang surut semangat pasti ada.
Namanya juga manusia.
Selama apa yang saya lakukan tidak merugikan saya apalagi orang lain, apa salahnya untuk diteruskan.
Bukankah begitu?
Kalau dahulu banyak jenis ikan yang sudah pernah saya coba untuk pelihara.
Mulai dari ikan piranha, Guppy, cupang, koki, jenis jenis Channa dll.
Entah nggak tahu kenapa, sekarang saya sangat tertarik mencoba memelihara dan syukur kalau bisa berternak udang hias.
Beberapa kali gagal mencoba
Beberapa Minggu yang lalu, saya sudah coba order dari beberapa seller di marketplace.
Sayangnya, hanya satu seller yang dapat mengirim udang hias dengan selamat ke alamat saya. Tapi untungnya, beberapa seller yang gagal mengirim udang hias dengan selamat, semuanya bertanggung jawab untuk memberikan garansi.
Nah seller seller seperti inilah yang patut untuk diapresiasi. Mereka mau bertanggung jawab.
Karena penilaian yang buruk di toko marketplace itu akan sangat berdampak sekali terhadap kepercayaan pembeli dan calon pembeli baru.
Kita sebagai buyer atau pembeli, sepatutnya menyimak deskripsi yang dituliskan oleh seller di produk dagannya. Bertanya terlebih dahulu jika masih ada yang belum dipahami.
Salah satu tips untuk belanja online adalah dengan melihat ulasan produk yang telah ditulis oleh pembeli sebelumnya.
Pilihlah toko yang memiliki ulasan bagus untuk berbelanja.
Dan bijaklah jika ingin memberikan ulasan setelah belanja.
Apakah rugi?
Ya kalau secara materi sih tidak karena semua seller bertanggung jawab memberikan garansi sepenuhnya.
Cuma ya secara harapan agak kecewa juga. Karena suda berekspektasi tapi kenyataannya masih belum sesuai ekspektasi.
Berhubung di daerah tempat tinggal saya susah untuk mencari penjual yang menjual jenis udang yang ingin saya pelihara, sampai saat ini saya masih mencoba untuk order di marketplace.
Ya walaupun resikonya seperti itu tadi.
Sebenernya udang hias jenis apasih?
Jenisnya adalah udang hias caridina sepertibred bee dan black bee.
Emang bagus ya?
Ya kalau menurut saya sih bagus makanya saya ingin mencoba memeliharanya. Ditambah sampai sekarang sepertinya masih sedikit orang yang membudidayakan ya, terkhusus di daerah tempat saya tinggal.
Pasti mahal ya harganya?
Kalau di marketplace, sebenarnya tidak terlalu mahal harganya. Rata rata bekisar di angka lima ribuan saja perekornya. Tapi ya itu, ukurannya masih kecil.
Kebetulan masih punya ember dan aquarium nganggur makannya ingin saya coba untuk memelihara undang hias ini.